RS Dewi Sri Karawang

Kenali Gejala Awal Penyakit yang Sering Diabaikan

Dalam kehidupan sehari-hari, banyak orang mengabaikan gejala-gejala ringan yang muncul pada tubuh. Padahal, beberapa keluhan yang tampak sepele bisa menjadi tanda awal dari penyakit serius. Mengenali gejala sejak dini sangat penting untuk mencegah komplikasi dan mempercepat proses penyembuhan. Sayangnya, kesibukan dan minimnya kesadaran membuat banyak orang baru mencari pertolongan medis ketika kondisi sudah memburuk.

Gejala lain yang sering diremehkan adalah penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas. Banyak orang menganggap penurunan berat badan sebagai hal positif, padahal jika terjadi tanpa perubahan pola makan atau olahraga, bisa jadi ini adalah tanda penyakit serius seperti diabetes, gangguan pencernaan, infeksi kronis, atau bahkan kanker. Evaluasi medis diperlukan untuk mencari penyebab pastinya.

Batuk kronis yang berlangsung lebih dari tiga minggu juga sering tidak dianggap penting. Masyarakat cenderung menunda pemeriksaan karena mengira batuk disebabkan flu biasa atau alergi. Padahal, batuk berkepanjangan bisa menjadi gejala awal dari tuberkulosis (TBC), bronkitis kronis, bahkan kanker paru-paru. Apalagi jika disertai sesak napas, demam, atau nyeri dada.

Selain itu, perubahan pada kulit, seperti munculnya tahi lalat yang membesar atau berubah warna, juga sering diabaikan. Kondisi ini bisa menjadi pertanda awal kanker kulit. Penting untuk memperhatikan perubahan yang terjadi pada kulit, terutama jika disertai dengan luka yang tidak kunjung sembuh. Deteksi dini melalui pemeriksaan ke dokter kulit sangat dianjurkan.

Gejala awal seperti nyeri dada ringan, pusing, atau gangguan penglihatan juga patut diwaspadai. Meski terkadang hilang dengan sendirinya, keluhan tersebut bisa menjadi tanda awal gangguan jantung, stroke, atau hipertensi. Pemeriksaan tekanan darah dan elektrokardiogram (EKG) bisa membantu mendeteksi penyakit kardiovaskular sejak dini.

Penting bagi masyarakat untuk lebih peka terhadap sinyal-sinyal yang dikirimkan tubuh. Pemeriksaan kesehatan rutin, pola hidup sehat, dan edukasi yang berkelanjutan dapat membantu menurunkan risiko keterlambatan diagnosis. Jangan menunggu sampai gejala menjadi parah untuk berkonsultasi ke dokter. Lebih baik mencegah daripada mengobati.


 

Sumber Referensi:

  1. Mayo Clinic. (2023). Fatigue: Symptoms, Causes & Treatment. Retrieved from: https://www.mayoclinic.org
  2. World Health Organization (WHO). (2023). Tuberculosis Fact Sheet. Retrieved from: https://www.who.int
  3. American Cancer Society. (2022). Signs and Symptoms of Cancer. Retrieved from: https://www.cancer.org
  4. National Institute on Aging. (2023). Changes in Skin with Age: MedlinePlus Medical Encyclopedia. Retrieved from: https://medlineplus.gov
Bagikan ke:

3 Responses

Tinggalkan Balasan ke Sahrul Purnama Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *